Archive for October, 2008

Peran Profesional HR dalam Six Sigma – Upaya untuk bisa terlibat aktif dalam Six Sigma

Peran Profesional HR dalam Six Sigma – Upaya untuk bisa terlibat aktif dalam Six Sigma

HRD memiliki peranan substansial untuk kesuksesan inisiatif Six Sigma. Tapi kesempatan untuk memberikan kontribusi hanya akan didapat jika para professionalnya memiliki skill dan ilmu yang tepat dan mampu menunjukkan kepada para eksekutif keuntungan apa yang dapat mereka berikan. Raihlah kemampuan tersebut sekarang dan pastikan para pimpinan senior menyadari bahwa HRD dapat menunjang keberhasilan inisiatif Six Sigma. Niscaya mereka akan menyadari bahwa Six Sigma tidak akan berhasil tanpa anda!

KEP. 102/MEN/VI/2004 – TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

KEP. 102/MEN/VI/2004 – TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR.

KETAATASASAN MANAJER

KETAATASASAN MANAJER

Posisi manajer sebenarnya merupakan ujung tombak dari semua koordinasi kegiatan perusahaan sesuai dengan bidang tugas dan pekerjaan dari masing-masing unitnya. Mereka ditempatkan sebagai representasi pihak manajemen yang lebih tinggi dalam mengkoordinasi tugas-tugas para karyawan. Para manajerlah yang berhadapan langsung dengan pihak karyawan. Jadi kalau manajer tidak taatasas maka bisa jadi karyawan pun akan terseret dalam situasi ketidak-taatasasan.

Mindset Human Capital Management untuk Pemimpin

Mindset Human Capital Management untuk Pemimpin

Diakuinya, saat ini banyak pemimpin yang mempunyai paradigma bahwa ketika mereka berhasil membuat strategi bisnis dan mampu menganalisisnya secara mendalam, mereka merasa telah menjadi seorang business leader yang hebat. “Setelah perusahaan berhasil membuat strategi yang memukau, sang business leader menarik napas lega. Dia bangga karena berhasil menyusun strategi yang tampak hebat dan memukau semua orang di perusahaan,” ujarnya mencontohkan.

Peran Profesional HR dalam Six Sigma – Wilayah Kontribusi & Tanggung Jawab

Peran Profesional HR dalam Six Sigma – Wilayah Kontribusi & Tanggung Jawab

Seiring dengan inisiatif Six sigma pada organisasi utama, masih banyak faktor yang menentukan kesuksesan anda. Beberapa diantaranya akan berada di wilayah tanggung jawab HRD, seperti yang akan dibahas berikut ini.

Peran HR Professional dalam Six Sigma – Definisi & Peran-Peran Dalam Six Sigma

Peran HR Professional dalam Six Sigma – Definisi & Peran-Peran Dalam Six Sigma

Agar dapat memahami peranan penting HR dalam Six Sigma, penting rasanya untuk memulai diskusi ini dengan memahami terlebih dahulu apakah yang disebut Six Sigma itu, peran apa saja yang ada dalam implementasi Six Sigma, dan semua faktor penting yang dibutuhkan dari sebuah implementasi yang sukses.

PENGALAMAN, PENGLAMAAN, DAN PROSES PEMBELAJARAN

PENGALAMAN, PENGLAMAAN, DAN PROSES PEMBELAJARAN

Apakah seseorang yang sudah bekerja 10 tahun di bidangnya dapat dikatakan memiliki pengalaman 10 tahun ? Ntar dulu … Saya selalu memisahkan antara pengalaman dengan penglamaan. Bisa jadi, masa 10 tahun itu berupa pengalaman, atau jangan-jangan hanya penglamaan.

MANAJEMEN PERUBAHAN VS KRISIS MONETER GLOBAL

MANAJEMEN PERUBAHAN VS KRISIS MONETER GLOBAL

Untuk mencapai keberhasilan suatu program perubahan maka setiap orang harus siap dan mampu merubah perilakunya. Hal ini sangat bergantung pada apa yang mempengaruhi perilaku dan apa pula yang mendorong seseorang untuk berubah. Faktor-faktor internal yang diduga mempengaruhi perilaku meliputi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan/keyakinan, lingkungan dan visi perusahaan. Sementara faktor-faktor pendorong seseorang untuk berubah adalah kesempatan memperoleh keuntungan nyata atau menghindari terjadinya kerugian pribadi.

ORGANISASI PEMBELAJARAN VS KRISIS MONETER GLOBAL

ORGANISASI PEMBELAJARAN VS KRISIS MONETER GLOBAL

Tantangan yang dihadapi perusahaan saat kini adalah membuat kemajuan yang dibutuhkan tiap individu dan kelompok untuk belajar tentang beragam dimensi pengetahuan, sikap, keterampilan dan teknik baru, dan menempatkan dalam proses yang terkait dengan dorongan kerja dalam program suatu keberlanjutan pengembangan kemampuan berbisnis. Termasuk bagaimana belajar menyusun suatu program bisnis yang futuristik.