Integritas (ING)
Definisi:
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
Indikator Perilaku:
1. Memahami dan mengenali perilaku sesuai kode etik
- Mengikuti kode etik profesi dan perusahaan.
- Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam lingkup atau otoritasnya.
- Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar kode etik.
|
2. Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya
- Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan.
- Berbicara tentang ketidaketisan meskipun hal itu akan menyakiti kolega atau teman dekat.
- Jujur dalam berhubungan dengan pelanggan.
|
3. Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu
- Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan.
- Berterus terang walaupun dapat merusak hubungan baik.
|
4. Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya yang cukup besar
- Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan.
- Bersedia untuk mundur atau menarik produk/jasa karena praktek bisnis yang tidak etis.
- Menentang orang-orang yang mempunyai kekuasaan demi menegakkan nilai (values).
|
Share and Enjoy: These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
hallo indosdm, bisa bantu saya menjawab pertanyaan ini,
apakah indikator prilaku dalam kamus kompetensi ini di klasifikasikan berdasarkan skala nilai berdasar nomor urut ? atau dari nomor urut 1 sampai 4 mempunyai skala nilai yang sama ? atau bagaimana sebenarnya ?
Dear Pak Said,
Indikator kompetensi dalam kamus ini sebenarnya tidak disusun berdasarkan skala nilai ataupun urutan tertentu. Jadi bisa dianggap mempunyai nilai yang masih netral. Walau memang bila kita perhatikan baik-baik, terasa ada semacam gradasi dari setiap indicator ( dari atas ke bawah menunjukan prilaku yang semakin kompleks)
Adapun bobot yang sebenarnya, biasanya baru akan kita berikan saat setiap indicator ini sudah kita pasangkan dengan jabatan tertentu yang mempersyaratkan adanya kompetensi tersebut. Bobot yang kita tetapkan disesuaikan sendiri untuk keperluan jabatan yang dimaksud. Beda jabatan baik dari segi level ataupun jenis pekerjaan bisa jadi menimbulkan cara pembobotan yang berbeda dari setiap kelompok indicator. Itu dapat dipertimbangkan sendiri (disesuaikan dengan keadaan)
Dan juga penting disadari bahwa jabatan di satu perusahaan akan berbeda dengan jabatan yang dilabelkan sama dengan jabatan di perusahaan lain. Karena setiap jabatan di satu perusahaan seharusnya diturunkan untuk mencapai objective yang berbeda. Jadi dalam penyusunan kompetensi, indikatornya dan pembobotannya pun bisa berbeda.
Kesimpulannya, contoh dari prilaku / indicator yang ada di kamus ini hanya dipakai sebagai sumber insight (wawasan) saja. Setiap perusahaan bisa saja mengembangkan rumusan kompetensi dan indikator yang berbeda sesuai kebutuhan dalam mencapai objectives perusahaan (yang tentunya akan berbeda-beda)
Semoga ada rekan lain yang bersedia memberikan keterangan yang lebih jelas
Salam,
Avis
ok
terima kasih mas avis atas jawabannya………………………………
Terima kasih indosdm, infonya bermanfaat.
Saya sedang berusaha membuat standar kompetensi. Kamus kompetensi yang disampaikan cukup memberikan gambaran.
Trims sekali lagi.
Hallo Indo SDM,
1. Saya baca dibeberapa kamus kompetensi bahkan ada yang kategorinya -1, 0, 1, 2 dst, saya sedikit bingug karena required kompetensi kan yang bagus bagus biasanya bukan low, kemudian fakta ini agak sedikit berbeda dengan penjelasan diatas bahwa nilainya masih netral. Mohon dibantu penjelasannya
2. Sebenarnya bagaimana cara menyambungkan kamus kompetensi dengan jabatannya, kesulitan saya adalah: managament menginginkan semua karyawan mempunyai ciri kompetensi yang ada Contoh integritas, semua indikator perilaku adalah bagus dan semua karyawan diharapkan seperti itu, sementara faktanya tidak semua jabatan akan mensyaratkan perilaku yang sama (CMIIW).
3. Bagaimana menghubungkan kompetensi dengan annual appraisal, di appraisal sendiri ada kategori nilai dari 1 s/d 5, jadi terburuk s/d terbaik, jika pont dalam indikator perilaku semua netral berarti dalam satu indikator perilaku kita harus buat range lagi dari ciri terburuk sampai dengan terbaik, apakah memang seperti itu
Thank’s
Irman
Dear IndoSDM,
terkait point 4 :
4. Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya yang cukup besar
Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan.
apakah berarti kita tetap harus melaporkan ketidak-etisan orang lain meskipun itu berakibat (kondisi extrem) hilangnya nyawa kita atau keluarga kita? sejauh itukah…?
terimakasih dan sukses selalu untuk kita,
andreyp
Mas, saya butuh indikator integritas ini untuk penelitian saya..
apa mas bisa membantu saya untuk referensi sumber teorinya ? mungkin dalam bentuk bukunya siapa dengan judul apa?
pertanyaan saya sama kaya mas sandi ,, bs info sumber datanya dari mana ? 🙂 terimakasi
Lam kenal, sy Wied, mau tanya nih ruang lingkup dr Inetrgity dan ethical conduct dlm Self management apa sj y? tq
Hello, is anybody here interested in online working?
It’s simple survey filling. Even $10 per survey (10 minutes
duration). If you are interested, send me
email to hans.orloski[at]gmail.com