Staffing and Recruitment

PENGERTIAN “ADVERSITY QUOTIENT” DAN MANFAATNYA DALAM PEMBERDAYAAN KARYAWAN

PENGERTIAN “ADVERSITY QUOTIENT” DAN MANFAATNYA DALAM PEMBERDAYAAN KARYAWAN

Tidak jarang dalam dunia kerja ada sekelompok karyawan yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tinggi kalah bersaing oleh para karyawan lain yang ber-IQ relatif lebih rendah namun lebih berani menghadapi masalah dan bertindak. Mengapa sampai seperti itu?. Dalam bukunya berjudul Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities, Paul Stoltz memerkenalkan bentuk kecerdasan yang disebut adversity quotient (AQ). […]

PENTINGNYA ROTASI PEKERJAAN

PENTINGNYA ROTASI PEKERJAAN

Rotasi atau perputaran pekerjaan tidak selalu berjalan mulus. Bisa saja tindakan seperti itu menuai protes dari karyawan yang merasa dirinya sudah mapan pada posisi yang sekarang. Karena itu kebijakan seperti itu harus didasarkan pada data dan informasi akurat

KUESIONER WAWANCARA ANALISA JABATAN

KUESIONER WAWANCARA ANALISA JABATAN

Kuesioner ini biasanya digunakan dalam proses pengumpulan data awal tentang suatu pekerjaan, pada saat kita melakukan analisa suatu jabatan.

By February 24, 2009 41 Comments Read More →
ASSESSMENT CENTERS

ASSESSMENT CENTERS

Ada sedikit kerancuan dalam penggunaan istilah dan pemahaman tentang kata Assessment Centers (AC). Apakah sebenarnya AC tersebut suatu unit kerja di perusahaan, atau suatu ruangan / gedung tempat diselenggarakannya berbagai test karyawan atau jenis makhluk apakah itu? Mari kita simak tulisan berikut ini.
IQ DAN ESQ DI DUNIA KERJA

IQ DAN ESQ DI DUNIA KERJA

Yang menarik dari penyeleksian karyawan baru khususnya yang berasal dan kalangan perguruan tinggi adalah tidak ditempatkannya sama sekali persyaratan unsur EQ lebih-lebih dalam hal SQ. Barangkali karena dalam prakteknya belum ditemukan instrumen yang jelas untuk mengukur indikator dan bobot masing-masing elemen kedua quotient tersebut.

SELEKSI KARYAWAN BERBASIS KOMPETENSI

SELEKSI KARYAWAN BERBASIS KOMPETENSI

Dalam prakteknya tidak ada kombinasi dari instrumen penyeleksian yang standar universal. Antar-perusahaan dapat saja terjadi perbedaan langkah atau unsur yang digunakan untuk penyeleksian karyawan. Hal ini karena adanya perbedaan dalam kemampuan anggaran, tenaga ahli, instrumen penyeleksian dan sebagainya. Namun yang menjadi prinsip dasar penyeleksian seharusnya sama yakni berbasis kompetensi.

TINDAK LANJUT ORIENTASI KARYAWAN

TINDAK LANJUT ORIENTASI KARYAWAN

Salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan program orientasi adalah bagaimana proses tindak lanjutnya. Semakin tidak jelas tindak lanjut program orientasi semakin tidak berpengaruhnya program orientasi awal terhadap kinerja karyawan.

PROGRAM ORIENTASI BERBASIS KOMPETENSI

PROGRAM ORIENTASI BERBASIS KOMPETENSI

Walaupun karyawan baru sudah berhasil melalui proses rekrutmen dan seleksi yang ketat, mereka masih saja merasa ragu bahkan cemas tentang kemampuan untuk bersosialisasi di perusahaan dimana mereka akan bekerja.
Dengan asumsi perusahaan sudah mengetahui hal-hal yang dirasakan karyawan di atas maka pertanyaannya apa saja yang umumnya perusahaan lakukan terhadap karyawan baru tersebut? Yang perusahaan harus lakukan adalah melaksanakan program orientasi berbasis kompetensi.

Menghargai Pelamar Kerja

Menghargai Pelamar Kerja

Ketika kita membutuhkan orang terbaik untuk bergabung dengan perusahaan kita, apakah kita juga telah memperlakukan mereka dengan baik, sesuai dengan harapan kita untuk mendapatkan yang terbaik.