9 Desain program pelatihan di tempat kerja (on the job training)
Pelatihan bagi pekerja pada umumnya ditujukan pada pengembangan ketrampilan tertentu yang bertujuan mengikuti perkembangan teknologi baru atau suatu produk baru. Sebetulnya yang dibangun dalam berbagai pelatihan pengembangan ketrampilan adalah juga membangun sikap baru untuk selalu konsisten mampu mengikuti berbagai perkembangan di perusahaan. Perubahan produk baru, perkembangan nilai perusahaan dan juga “Corporate Culture” sangat ditentukan keberhasilannnya dengan kemauan dari pekerja tersebut untuk selalu mempunyai semangat meningkatkan diri.
Dari materi Dr.David Lancester, ILO consultant dari UK, dikatakan bahwa desain suatu program pelatihan di tempat kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya;
- Mengembangkan kemampuan karyawan dengan memberikan beberapa tugas, bukan hanya satu tugas, disini dapat terlihat bagaimana kemampuannya menjalankan berbagai tugas (multi tasks),
- Melakukan rotasi pekerjaan agar dapat dipertahankan tingkat ketrampilan,
- Membagi pekerjaan orang lain untuk dikerjakan bersama, agar dapat dipertahankan tingkat ketrampilan yang merata
- Job shadowing, disini bisa saja seorang pekerja yunior menjadi asisten dari pekerja senior atau sebaliknya pekerja senior mempelajari apa yang dilakukan oleh pekerja yuniornya,
- Membuat suatu tim untuk melakukan pekerjaan bersama,
- Memperluas pekerjaan seseorang, misalnya dengan memberikan kewenangan tambahan seorang operator mesin untuk bertanggung jawab terhadap perawatan mesin yang digunakannya.,
- Seorang karyawan menjadi mentor atau pendamping dari karyawan yang baru masuk,
- Melibatkan seseorang untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya projek sementara,
- Memberi kesempatan bagi seseorang menjadi ketua tim dari proyek diluar pekerjaannya, ini untuk mengetahui juga apakah ia cocok atau mempunyai minat dibidang lainnya dan juga kualitas kepemimpinannya. Bisa saja pekerja yang lebih yunior menjadi ketua team dengan anggota pekerja yang sudah senior bahkan bosnya sendiri.
Jadi dengan menggunakan berbagai pendekatan untuk meningkatkan ketrampilan ditempat kerja dapat dicapai suatu bentuk standar pelatihan kerja. Adanya pelatihan ditempat kerja juga dapat bermanfaat untuk menarik karyawan baru yang ingin bergabung karena mengetahui di perusahaan itu mempunyai pelatihan kerja yang baik. Begitu juga pekerja lama mereka betah ditempat kerja karena selalu mendapat kesempatan mengembangkan diri.
Tulisan asli dari artikel ini dan tulisan-tulisan menarik lain tentangĀ Training & MSDM dapat di akses juga melalui: not just skill but new behavior
Kontributor:
Iftida Yasar, SH, M.Si adalah alumni Fakultas Hukum UNPAD dan lulusan Magister Psikologi UI. Beliau adalah seorang entrepreneur dan konsultan SDM yang sangat dikenal dalam bidang hubungan industrial, terutama dalam bidang penempatan tenaga kerja / outsourcing, training baik klasikal / outbound, dan sebagai pengasuh di majalah bertemakan HRM
Selain sebagai Presiden Direktur di Persaels, sebuah perusahaan jasa bidang outsourcing, berbagai jabatan dalam aktivitasnya di bidang human development dipercaya pada beliau, diantaranya: Ketua Komite Tetap Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri pada Kamar Dagang dan Industri, Sebagai Wakil Sekertaris Umum APINDO, dan Penasehat ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia)
Di sela-sela jabatan yang lebih bersifat formal di atas, Beliau juga banyak terlibat dalam berbagai aktivitas sosial yang menyangkut: Women issues, Labour issues, Youth issues, dan kegiatan masyarakat lainnya.
Connect
Connect with us on the following social media platforms.