Apa arti biodata karyawan?
Biodata karyawan adalah data-data personal dari seorang karyawan yang biasanya meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja, dll. Dalam sebuah proses seleksi, informasi ini selalu tercantum di dalam CV pelamar. Namun mungkin sebagian perusahaan lebih memperhatikan seperti apa pengalaman kerja dari seorang pelamar sementara informasi yang menyangkut biodata pelamar cenderung dilihat sekilas. Kalaupun diperhatikan, mungkin lebih dilihat apakah pelamar itu pria atau wanita dan apakah usianya tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua untuk posisi yang dilamar.
Kecenderungan lebih melihat pengalaman kerja ini sebetulnya sah-sah saja karena perusahaan ingin mendapatkan karyawan yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Namun yang mungkin perlu dicermati adalah apakah asumsi atau judgement yang kita gunakan dalam melihat biodata tersebut sudah benar atau belum karena asumsi tersebut mempengaruhi kita dalam memutuskan apakah seorang pelamar diterima atau tidak.
Berikut adalah asumsi-asumsi dan hasil penelitian terkait biodata karyawan.
USIA
Sebagian orang menganggap semakin tua usia seorang calon karyawan, semakin kecil kemungkinan ia akan mengundurkan diri dari pekerjaannya nanti. Dari hasil penelitian memang menunjukkan adanya korelasi negatif antara usia dan turnover. Ketika karyawan bertambah tua, mereka memiliki lebih sedikit alternatif kesempatan kerja. Dan karena semakin kecil kemungkinan resign akan membuat mereka lebih stabil untuk selalu masuk kantor sehingga sebagian orang menganggap mereka akan rendah tingkat absennya. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karyawan yang berumur, absen ditentukan oleh apakah absen tersebut avoidable (mis, acara keluarga) atau unavoidable (mis, sakit). Secara umum, karyawan berumur memiliki tingkat absen avoidable yang lebih rendah daripada karyawan muda. Sebaliknya, karyawan berumur memiliki tingkat absen unavoidable yang lebih tinggi, yang mungkin disebabkan oleh menurunnya tingkat kesehatan seiring usia dan masa penyembuhan yang lebih panjang bila terluka atau cedera.
Ada anggapan juga bahwa tingkat produktivitas menurun seiring usia. Namun penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan produktivitas baik untuk pekerjaan profesional maupun nonprofesional. Kalaupun ada kemungkinan penurunan produktivitas akibat usia, karyawan berumur dapat mengkompensasinya dengan kemahiran atau kecerdikan kerja yang didapat dari pengalaman panjang di pekerjaan tersebut.
Dalam hal kepuasan kerja, hasil penelitian menunjukkan bahwa usia berkorelasi positif dengan kepuasan kerja pada pekerjaan profesional sedangkan pada pekerjaan non profesional, usia berkorelasi negatif dengan kepuasan kerja.
GENDER
Hasil studi psikologi menunjukkan bahwa wanita lebih bersedia conform terhadap otoritas sedangkan pria lebih agresif dan punya harapan sukses lebih tinggi daripada wanita, tetapi perbedaan ini sesuatu yang minor. Bila kita mengamati perubahan yang terjadi dalam 30 tahun terakhir partisipasi wanita di dunia kerja, kita perlu berasumsi bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dalam hal produktivitas, kepuasan kerja, absen dan turn over. Kalaupun ada perbedaan antara pria dan wanita, adalah ketika karyawan memiliki anak balita, di mana ibu bekerja lebih memilih untuk bekerja secara part time atau waktu kerja yang fleksibel.
STATUS PERKAWINAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang sudah menikah, lebih sedikit absen, rendah turn over, dan lebih tinggi tingkat kepuasan kerjanya. Namun belum ada penelitian tentang bagaimana dampak terhadap performance dan kepuasan kerja pada karyawan yang bercerai, janda atau duda, atau pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah.
TENURE
Review yang ekstensif telah dilakukan dalam melihat hubungan antara senioritas dan produktivitas. Bila senioritas didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan di satu pekerjaan, maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif antara senioritas dan produktivitas. Jadi, tenure atau berapa lama pengalaman kerja seseorang dapat menjadi prediktor terhadap produktivitas karyawan. Studi juga menunjukkan, senioritas berkorelasi negatif dengan absen. Tenure juga dapat menjadi prediktor apakah seorang karyawan akan resign atau tidak dari pekerjaannya. Terakhir, tenure juga berkorelasi positif dengan kepuasan kerja. Bahkan bila dipisahkan antara usia dengan tenure, tenure menjadi prediktor yang lebih stabil dan konsisten terhadap kepuasan kerja daripada usia kronologis seseorang.
(Sumber: Artikel Coaching Plus)
Menarik artikel ini dan cukup banyak menambah wawasan pengetahuan saya tentang Biodata. Berdasarkan pengalaman selama ini Fresh Graduated membantu perusahaan skala kecil untuk mendapatkan tenaga kerja yang cukup matang namun dengan kompensasi yang rendah.
makasih banget artikelnya. tugas saya jd kebantu