HUMOR DI LINGKUNGAN KERJA
Suasana kehidupan sosial di lingkungan kerja bisa beragam. Ada yang nyaman, moderat, tegang dan suasana fluktuasi. Keragaman suasana tersebut bisa jadi ada kaitannya dengan jenis dan derajat beban kerja, lingkungan fisik dan fasilitas kerja, gaya kepemimpinan atasan, frekuensi dan mutu interaksi sosial pada tatanan horisontal dan vertikal, dan sisi sosial budaya individu karyawan. Apakah ada kaitannya pula dengan performa atau kinerja individu dan organisasi? Ya kecenderungannya seperti itu; misalnya semakin berat lingkup dan beban kerja pekerjaan semakin tegang suasana kerja dan selanjutnya akan semakin menurunkan kinerja individu karyawan.
Karena itu sebaiknya lingkungan kerja sejauh mungkin dibuat sedemikian rupa agar suasana hubungan sosial terasa nyaman. Kekakuan komunikasi antarpersonal bisa dicairkan dengan pendekatan relaksasi. Salah satu kondisi yang bisa disarankan adalah tiap individu sejauh mungkin memiliki rasa humor. Paling tidak, para karyawan dan atasan tidak anti humor. Bahkan baik dalam dunia politik, birokrasi, pendidikan, maupun non-bisnis lainnya, banyak yang berpendapat bahwa disamping harus memiliki sifat kerendahan hati, visioner, dan ketrampilan manajerial, seorang pemimpin sebaiknya memiliki rasa humor. Termasuk mengagumi bahkan menghargai orang yang memiliki rasa humor. Orang yang memiliki rasa humor adalah mereka yang memiliki empati terhadap orang lain.
Untuk mengembangkan suasana kerja yang rileks, perusahaan ada yang membuat kebijakan dengan memberi waktu istirahat dan sejauh mungkin dalam waktu-waktu tertentu menyajikan hiburan-hiburan kesenian dan humor atau piknik bersama. Tujuannya adalah agar terjadi variasi lingkungan dalam membangun suasana nyaman di kalangan para karyawan. Semua kebijakan formal itu tentu saja butuh biaya. Karena itu perlu ada pendekatan informal untuk menurunkan rasa tegang. Upaya relaksasi yang tak perlu diprogramkan dan tak butuh ongkos sama sekali yakni membangun suasana humor di lingkungan kerja. Yakni humor yang proporsional baik dalam hal isi (tidak kebablasan) maupun dalam pertimbangan dimensi waktu, ruang, dan sasaran humor. Jenis relaksasi ini bersifat alami dan sangat membantu membangun suasana kerja yang nyaman. Bagaimana bisa seperti itu?
Rahasia di balik kemanfaatan humor adalah tawa dan senyum. Berikut dikutip sebagian isi artikel dari wawanbae blog.com (21 Januari 2009). Beberapa penelitian medis memang membuktikan bahwa senyum itu baik untuk kesehatan. Mengapa?
Jika seseorang sedang senyum, otaknya mengeluarkan serotin yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya (Pacth Adams USA). Bila orang tersenyum dalam kondisi sedang tidak bahagia, maka otak tetap mengeluarkan zat-zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan sekaligus bisa meringankan kondisi psikologisnya.
“Jadi senyum adalah antibodi paling spektakuler bagi rahasia kekebalan tubuh. Oleh karena itu jangan disia-siakan,” ujar Dr.Agus Ali Fauxi, PGD. Pall Med ( ECU), seperti dikutip kiatsehat.com
Masih menurut wawanbae blog.com, jika tertawa, manfaat itu akan berlipat ganda. Joan Coggin MD, salah seorang peneliti USA mengatakan:
Tertawa memberikan relaksasi dan mengurangi stress, setelah meninggikan sampai jumlah tertentu tekanan darah dan irama, tertawa langsung menurunkannya lagi sehingga sensor sensor perseptif meningkat dan menyebabkan seseorang sanggup menghadapi tugas dengan lebih baik.
Selanjutnya menurut Joan Coggin, manfaat tertawa lainnya adalah:
pertama, bisa mengurangi tingkat hormone stress didalam tubuh dan memberikan dampak terhadap system kekebalan tubuh.
Kedua, meningkatkan detak jantung dan memperbaiki sirkulasi di jaringan otot yang membantu perjalanan nutrisi nutrisi dan oksigen ke dalam jaringan tubuh. Pada saat tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun otot bekerja lebih aktif. Konon, dengan tertawa lepas selama 10-20 menit, orang akan terbebas dari rasa sakit selama puluhan jam berikutnya.
Kalau hampir semua karyawan dan atasan memiliki rasa humor maka mereka termasuk orang beruntung. Mengapa? Karena ternyata humor memiliki sederetan manfaat dalam kehidupan sosial termasuk dalam kehidupan dunia kerja. Karena humor bisa menimbulkan fenomena ketawa dan senyum maka humor akan memberi manfaat baik untuk kesehatan individu maupun untuk membangun suasana kerja yang nyaman. Fenomena humor mampu membangun pemikiran positif bahkan potensi kreatif. Ketika rasa humor itu dimiliki seseorang maka berarti individu itu memiliki kemampuan untuk membuat rasa senang orang lain. Ujungnya dia mampu melakukan kerjasama tim dengan karyawan lainnya secara efektif.
Dari beberapa referensi dan pengalaman kehidupan pribadi, humor yang dicirikan timbulnya tawa dan senyum akan bermanfaat dalam bentuk :
- Pertama, memperkecil dan bahkan menghilangkan kelelahan fisik dan mental dalam bekerja;
- kedua, karena dalam suasana penuh gembira maka humor bisa membuat hidup dan kehidupan kerja semakin bermakna;
- ketiga, humor bisa memperkecil jarak antarlapisan sosial, misalnya antara atasan dan bawahan;
- keempat, karena humor membuat kita tersenyum maka selain bisa mengatasi stres, konon humor juga membuat kita memiliki daya tarik, membuat awet muda, dan tentu saja bakal menambah teman baru;
- kelima, humor dapat membangun komunikasi yang konstruktif dan hubungan sosial yang efektif; dan
- keenam, humor dapat menjadi instrumen dalam memperkecil batas-batas perbedaan budaya dan bahasa sekaligus mempersatukan karyawan.
Tulisan asli dari artikel ini dan berbagai literature lainnya tentang manajemen sumberdaya manusia dapat juga diakses melalui: HUMOR DI LINGKUNGAN KERJA
Kontributor:
Prof. Dr. Ir. H. Sjafri Mangkuprawira seorang blogger yang produktif, beliau adalah Guru Besar di Institut Pertanian Bogor yang mengasuh berbagai mata kuliah di tingkat S1 sampai S3 untuk mata kuliah, di antaranya: MSDM Strategik, Ekonomi Sumberdaya Manusia, Teori Organisasi Lanjutan, Perencanaan SDM, Manajemen Kinerja, Manajemen Pelatihan, Manajemen Program Komunikasi. MSDM Internasional, Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan,
Beliau adalah salah seorang pemrakarsa berdirinya Program Doctor bidang Bisnis dan dan saat ini masih aktif berbagi ilmu di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB).
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang diri dan pemikiran-pemikiran beliau, silakan kunjungi Blog beliau di Rona Wajah
Cool blog man, it feels awesome!
Aw, this was a very nice post. In concept I want to put in writing like this additionally – taking time and actual effort to make an excellent article… but what can I say… I procrastinate alot and in no way appear to get one thing done.
obviously like your web-site but you need to check the spelling on several of your posts. Several of them are rife with spelling problems and I to find it very bothersome to tell the reality on the other hand Iˇ¦ll surely come again again.