Dorongan Berprestasi (ACH)
Definisi:
Dorongan (untuk) Berprestasi (Need of Achievement) adalah keinginan/tekad untuk bekerja dengan baik atau melampaui standar prestasi. Standar tersbut bisa berupa prestai diri sendiri di masa lampau (Improvement); ukuran yang objektif (results orientation); melebihi orang lain (competitiveness); sasaran yang menantang; atau sesuatu yang belum dilakukan orang lain (innovation). Hal ini menunjukan dorongan untuk bertindak secara lebih baik dan efisien.
Indikator Perilaku:
-1. Tidak mempunyai standar prestasi dalam bekerja
- Tidak menunjukan perhatian khusus terhadap pekerjaan, hanya melakukan apa yang dibutuhkan (menunjukan perhatian lebih besar terhadap non-pekerjaan seperti misalnya kehidupan sosial, status, kegemaran, keluarga, olahraga, persahabatan).
|
0. Fokus terhadap tugas
- Bekerja, namun hasilnya tidak memenuhi standar kinerja yang baik.
|
1. Bekerja dengan baik untuk mencapai suatu target
- Mencoba bekerja dengan baik atau benar.
- Mengekspresikan keinginan untuk bekerja dengan lebih baik.
- Merasa tidak puas bila melihat ketidakefisienan di tempat kerja (misalnya mengeluh karena waktu yang terbuang) tapi tidak melakukan tindakan perbaikan yang spesifik.
|
2. Mencapai standar prestasi yang ditentukan
- Memenuhi standar prestasi atau target yang ditetapkan oleh manajemen.
- Bekerja keras untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan (kualitas maupun waktu).
- Membuat ‘milestone’ (target perantara), jadwal dan tenggat waktu untuk setiap tugas.
|
3. Meningkatkan kinerja
- Memperbaiki sistem atau metode kerja untuk meningkatkan kinerja.
- Bekerja dengan lebih efisien, lebih cepat, dengan biaya lebih rendah.
- Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
|
4. Menentapkan dan mencapai sasaran yang menantang
- Menetapkan sasaran yang menantang dalam arti sasaran yang cukup sulit untuk dicapai namun realistis.
- Merealisasikan ide-ide baru yang belum pernah dicoba.
- Membuat target untuk diri sendiri yang melebihi target yang diberikan oleh perusahaan yang mengharuskan untuk bekerja lebih keras tetapi masih dalam batas yang realistis.
|
5. Membuat analisis cost-benefit
- Membuat keputusan dan menetapkan prioritas atau memilih sasaran berdasarkan perhitungan input dan output.
- Memikirkan tentang resiko dan keuntungan yang ditimbulkan dari suatu tindakan.
- Menganalisa hasil kerja baik dari segi finansial maupun non finansial.
- Melakukan studi atau analisa kelayakan.
|
6. Mengambil resiko wirausaha yang diperhitungkan
- Membuat komitmen dalam menyediakan sumber daya dan waktu yang signifikan (dalam situasi yang tidak pasti) untuk meningkatkan keuntungan.
- Mencoba membuat produk baru seraya mengambil tindakan untuk meminimalkan resiko, misalnya melakukan riset pasar.
|
Share and Enjoy: These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
selamat sore
saya mahasiswa yang tertarik menggunakan article yang anda buat
yang ingin saya tanyakan adalah darimana sumber tulisan ini?
terima kasih sebelumnya