PENDEKATAN ELEGAN PERUSAHAAN, MANAGER DAN KARYAWAN DALAM PENGUATAN DAYA SAING BISNIS
Makna terpenting tentang globalisasi adalah hampir tidak dibatasinya interaksi kehidupan antarmanusia, antarmasyarakat dan antarbangsa di dunia. Dengan mudahnya setiap entitas ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi berinteraksi dalam tempo yang relatif singkat. Disitu tidak mudah dihindari terjadinya saling mempengaruhi dan bahkan saling bersinergis antarunsur bisnis. Di sisi lain akibat logisnya adalah munculnya persaingan bisnis. Ubahan di satu sisi akan mempengaruhi sisi lain, termasuk di suatu perusahaan. Berbagai kemungkinan ubahan yang terjadi, khususnya pada perusahaan-perusahaan besar akan meliputi begitu banyaknya faktor seperti dalam hal karyawan, manajer, dan jejaring bisnis.
Dari sisi karyawan, jumlah karyawan, termasuk di jajaran manajemen, kemungkinannya akan semakin berkurang dengan semakin banyaknya teknologi pengganti manusia yang digunakan dan diterapkannya pola kemitraan kerja diantara karyawan yang semakin efisien. Begitu pula intervensi karyawan secara fisik dalam menghadapi pelanggan semakin berkurang karena semakin baiknya akses pelanggan terhadap kebutuhan yang diminta lewat alat teknologi informasi. Bagaimana dengan peran manajer?
Peran para manajer semakin otonom pada fungsi pendukung, membantu staf dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, pengembangan staf dan membimbing mereka. Para manajer menempatkan posisi karyawannya sebagai mitra kerja ketimbang sebagai bawahan; karyawan dilibatkan dalam perencanaan bisnis, pengembangan gagasan, dan pengendalian mutu produk; jadi tidak ada istilah otoriter pada diri manajer.
Sementara itu jejaring interaksi bisnis antara perusahaan dan asosiasi pelanggan semakin unik dan intensif serta terbuka, khususnya dalam mengembangkan manajemen produk bermutu sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Konsentrasi perusahaan pada berbagai bentuk produk kemungkinan berubah ke bentuk spesialisasi produk dimana aliran suplai ke konsumen dipandang lebih potensial.
Gambaran perubahan dalam hal dimensi karyawan dan manajer serta jejaring bisnis di atas mengandung makna perusahaan membutuhkan kepemimpinan stratejik yang tidak saja menguasai aspek tehnik manajemen tetapi juga yang menguasai aspek humaniora dan politik serta berkemampuan membangun jejaring bisnis internasional. Kepemimpinan yang berorientasi masa depan atau visioner. Siap dengan segala resiko bisnis dalam menghadapi lingkungan global yang tidak pasti.
Semakin dituntutnya etika bisnis, perusahaan yang berhasil pada era global ini adalah mereka yang siap menghadapi persaingan namun tanpa berniat mematikan perusahaan lain atau elegan. Perusahaan akan menghindari dan tidak mendorong terjadinya persaingan brutal dengan perusahaan lain. Yang terpenting adalah mampu menghilangkan dan menghindari semua faktor pengganggu, menambah faktor yang sesuai dengan standar dan menjadi pionir dalam menciptakan keunggulan atau tampil beda dibanding dengan perusahaan lain. “Menghantam” perusahaan pesaing bukan zamannya lagi. Yang jauh lebih penting bagaimana tiap perusahaan melakukan pembenahan ke dalam atau semacam memperkuat keunikan kompetensi bisnis sebagi unsur keunggulan kompetitif.
Karena itulah perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sementara ini masih berada pada derajad persaingan yang rendah, harus memiliki kemampuan inovatif di berbagai bidang, antara lain: menerapkan kompetensi utama yang memiliki keunikan dan keunggulan serta tampil beda dibanding perusahaan lainnya; mengidentifikasi produk atau jasa yang paling dibutuhkan oleh pelanggan; mengidentifikasi dan mengembangkan metode pelayanan yang baru pada pelanggan; melakukan perbaikan dan menciptakan produk dan jasa yang dipasarkan; mengidentifikasi, membuat daya tarik dan memelihara pelanggan internal dan eksternal secara lebih efektif dengan membangun hubungan dengan pelanggan lebih kuat lagi; meningkatkan efisiensi produksi dengan resiko bisnis yang minimum; menerapkan sistem remunerasi yang menstimuli karyawan bekerja secara lebih produktif termasuk peluang karir; dan mengembangkan model pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia baik dalam hal pengembangan pengetahuan dan keterampilan maupun sikap (kecerdasan emosional dan spiritual).
Artikel Asli dan Analisa tentang management SDM Indonesia lainnya dapat diakses pada: PENGUATAN DAYA SAING BISNIS : PENDEKATAN ELEGAN
Kontributor:
Prof. Dr. Ir. H. Sjafri Mangkuprawira seorang blogger yang produktif, beliau adalah Guru Besar di Institut Pertanian Bogor yang mengasuh berbagai mata kuliah di tingkat S1 sampai S3 untuk mata kuliah, di antaranya: MSDM Strategik, Ekonomi Sumberdaya Manusia, Teori Organisasi Lanjutan, Perencanaan SDM, Manajemen Kinerja, Manajemen Pelatihan, Manajemen Program Komunikasi. MSDM Internasional, Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan,
Beliau adalah salah seorang pemrakarsa berdirinya Program Doctor bidang Bisnis dan dan saat ini masih aktif berbagi ilmu di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB).
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang diri dan pemikiran-pemikiran beliau, silakan kunjungi Blog beliau di Rona Wajah
Ass. Wr. Wb
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sjafri Mangkuprawira
maaf ini masuk ke email bapak bukan?
ada yang saya mau konsultasikan ke bapak, kalau sekira bapak tidak keberatan untuk meresponnya!
tapi tidak untuk sekarang, mungkinlain kali.
terima kasih
Wass. Wr. Wb
Dear Pak Muhammad Zen
Untuk korenspondensi langsung dengan Prof. Sjafri silakan untuk akses blog beliau di link yang kami cantumkan di setiap tulisan beliau. Setahu saya Pak Prof Sjafri adalah orang yang senang berdiskusi dan membantu para pembaca blognya dengan masukan-masukan yang bijaksana
Salam
Avis