PENILAIAN KINERJA DARI TINJAUAN PSIKOLOGIS
Kegiatan menilai dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu memberi arti terhadap segala sesuatu yang kita hadapi. Saat melihat seseorang memakai pakaian tertentu, kita mengatakan bahwa pakaiannya bagus, serasi, mencolok, dan Iain-lain. Saat melihat seseorang bertingkah laku tertentu, kita akan mengatakan tingkah lakunya ramah, ketus, anggun, canggung dan Iain-Iain. Saat melihat seseorang bekerja, kita dapat mengatakan orang itu produktif, teliti,
rapih dan Iain-Iain.
Pujian, celaan, kritik, hadiah, hukuman, semuanya merupakan ungkapan penilaian. Kegiatan memilih sahabat, memilih pasangan hidup, memilih tempat berbelanja, memilih barang yang dibeli dan memilih tempat kerja, seluruhnya juga menyangkut penilaian.
- Bila dalam proses memberi arti tersebut kita membandingkan antara satu obyek dengan dengan obyek lain, berarti kita sudah membuat suatu penilaian.
- Kegiatan memberi arti & membuat penilaian merupakan kegiatan manusiawi, yang bersifat otomatis, terjadi setiap kali kita berhadapan dengan suatu objek (benda, kejadian, hasil kerja atau orang).
Pujian dan hadiah biasanya diberikan kepada orang yang kita nilai baik. Hukuman, celaan, kritik,biasa diberikan kepada orang yang kita nilai buruk. Penilaian dapat disampaikan kepada bawahan, rekan kerja, ataupun atasan. Ungkapan penilaian yang sampai sejauh ini dibahas lebih mengungkapkan penilaian yang
tidak resmi dan cenderung bersifat subjektif.
Kegiatan menilai di perusahaan
Dalam penilaian terhadap hasil kerja karyawan di perusahaan, dipilih bentuk yang lebih formal dan lebih objektif, yang diistilahkan dengan penilaian kinerja, penilaian karya, evaluasi kinerja atau penilaian prestasi atau penilaian unjuk kerja.
Formal berarti mempunyai kriteria atau patokan tertentu, yang jelas dan pasti ukurannya. Dengan demikian penilaian tidak terlalu banyak tergantung pada siapa yang menilai, tetapi lebih banyak dipandu oleh patokan-patokan, meskipun dalam kenyataannya unsur subyektivitas tidak bisa dihilangkan sama sekali dan tidak mudah untuk mengkuantifikasi aspekyang akan dinilai.
Produktivitas, disiplin, kehadiran, ketelitian kerja dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan kemampuan bergaul, kesediaan kerja sama tidak dapat diukur secara kuantitatif murni. Kesulitan membuat ukuran yang benar-benar objektif dipengaruhi oleh kenyataan bahwa persepsi manusia berbeda satu dengan lainnya.
Perlu kita sadari, tidak mungkin kita dapat memuaskan semua pihak, yang penting ada dasar (standar) yang objektif untuk menjelaskan dan disepakati sebelum diterapkan. Dengan sistem penilaian yang formal, kinerja karyawan dibandingkan dengan target baku yang telah disepakati, sehingga mampu memberikan arah tindakan yang berorientasi pada sasaran/target serta mengambil tindakan korektif untuk menang gulangi kinerja yang kurang baik/buruk. Agar performance appraisal tersebut memberikan manfaat yang optimal,
pelaksanaannya harus diselenggarakan secara tepat, konsisten dan kontinue
Connect
Connect with us on the following social media platforms.