PERFORMANCE APPRAISAL
PERFORMANCE APPRAISAL
- DISKUSI TERBUKA tentang KINERJA karyawan dengan menggunakan KERANGKA/ACUAN yang disepakati dan sudah dipahami
- Fokus: HASIL KERJA dan TINGKAH LAKU, bukan sifat pribadi
HAL YANG DIBICARAKAN DALAM MEETING PA
- Tugas-tugas yang berhasil diselesaikan dengan baik
- Tugas-tugas yang gagal diselesaikan atau tidak memenuhi target
- Berikan umpan balik tentang kinerja keseluruhan
- Bicarakan hal-hal yang perlu dikembangkan
- Tentukan target pada penilaian yang akan datang
- Tanyakan dukungan apa yang dibutuhkan bawahan
K E N D A L A
- Universalitas Sistem Metoda PA
- Pengaburan Makna PA
- Penggunaan PA secara kurang etis
- Hal-hal yang dikhawatirkan pada PA
- Kesalahan-kesalahan yang umum terjadi
PERSEPSI NEGATIF MENGENAI PA
- PA adalah ancaman bagi karyawan yang kinerjanya dibawah target. (melukai harga diri,kemungkinan kehilangan pekerjaan. Karyawan kategori ini bersikap defensif terhadap umpan balik.)
- PA adalah ancaman bagi atasan (khawatir mendapat penilaian negatif dari bawahan, kesulitan untuk berganti peran sebagai teman, coach dan penilai.)
KESALAHAN YANG UMUM TERJADI
- HALLO EFFECT :
- pengaruh kesan sebelumnya (positif atau negatif) yang mendistorsikan mendistorsikan penilaian keseluruhan
- STRICTNESS-LENIENCY EFFECT :
- Kecenderungan ‘murah nilai’ dan ‘mahal nilai’
- CENTRAL TENDENCY EFFECT :
- Kecenderungan menilai rata-rata
- SEQUENCING EFFECT :
- Penilaian terhadap individu banyak dipengaruhi oleh penilaian terhadap individu sebelumnya.
- RECENCY EFFECT :
- Penilaian ditentukan oleh kejadian-kejadian menjelang ‘saat’ penilaian bukan merupakan penjumlahan dari hasil kerja sepanjang periode penilaian.
- MASALAH ZERO-SUM :
- kesalahan yang diakibatkan oleh sistem penilaian dengan kurva normal.
- BIASED SUBJECTIVE EVALUATION :
- Iba-benci, suka-tidak suka
- Kecocokan pribadi
- Gender
- Keterlibatan di dalam proses seleksi / promosi
KEBERHASILAN implementasi PA
- SISTEM PA
- Relevan dengan job
- Praktis
- Disepakati bersama
- PROSES
- Sinambung
- Setiap saat
- PRINSIP DASAR
- pengembangan
- KETERAMPILAN PENILAI
- objektif
PERFORMANCE EVALUATION
SYARAT UNTUK MENJADI PENILAI YANG ANDAL
- Mengenal tugas dan tanggung jawab bawahan
- Mempunyai data yang akurat tentang kinerja masing-masing bawahan
- Mempunyai ‘standar’ yang digunakan untuk menilai kinerja bawahan (Role Playing & Behavior Modelling)
- Dapat mengkomunikasikan penilaiannya kepada bawahan (Role Playing & Behavior Modelling)
ASPEK YANG DINILAI DISESUAIKAN DENGAN JOB & TUJUAN PENILAIAN
- OUTCOMES (Hasil kerja)
- BEHAVIOR (Aktivitas yang dilakukan untuk mencapai outcomes tersebut diatas)
BEBERAPA PENDEKATAN DAN METODA PENILAIAN KINERJA
METODA RATING
- Paling tua dan paling banyak dipakai
- Menggunakan skala dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi :
- a) Diskret
- b) Kontinue
Contoh Metoda Rating yang Kontinue
Aspek yang dinilai: Pengetahuan tentang pekerjaan
- Baik sekali (81 – 100): Hafal tempat penyimpanan semua barang dan jumlah stock untuk setiap jenis barang.
- Baik (61 – 80): hafal tempat penyimpanan dan jumlah stock sebagian besar (75%) barang.
- Cukup (41 – 60): Hafal tempat penyimpanan dan jumlah stock barang-barang yang sering dikeluarkan.
- Kurang (1 – 20): Hafal tempat penyimpanan barang-barang yang sering dikeluarkan, tetapi tidak tahu stocknya.
METODA CRITICAL INSIDENT METODA CRITICAL INSIDENT
Catatan tentang setiap kejadian-performance karyawan yang menonjol, (positif atau negatif) lengkap dengan tanggal kejadiannya
METODE RANKING & POINT ALLOCATION
Karyawan diurutkan dari yang kinerjanya paling baik sampai dengan yang kinerjanya dibawah target
METODE PAIRED COMPARISON
Setiap karyawan dibandingkan berulang kali dengan karyawan lain
KELEBIHAN – KEKURANGAN METODE RANKING & POINT ALLOCATION DAN METODE PAIRED COMPARISON
- KELEBIHAN:
- Menunjukkan keurutan
- Ekonomis, mudah dilakukan
- KEKURANGAN :
- Kurang bisa memberikan gambaran spesifik tentang hal-hal yang perlu dikembangkan
- Faktor Subyektifitas tinggi
Connect
Connect with us on the following social media platforms.