STRATEGI SDM VS KRISIS MONETER GLOBAL

Riuh rendahnya kondisi moneter global yang sudah berlangsung selama sebulan lebih ini gara-gara bangkrutnya salah satu perusahaan keuangan Lehman Brothers di Amerika Serikat. Jelas saja hal itu berpengaruh pada kondisi ekonomi AS. Pasti lambat laun juga berimbas pada seluruh negara, seperti di Eropa dan Asia. Bahkan bisa menjadi ancaman. Hal ini terlihat dari kondisi bursa Asia yang anjlok, IHSG di bursa efek menurun tajam; harga dolar terhadap rupiah menguat sampai senilai Rp 9.665 perdolar US; harga minyak anjlok mencapai 90 dolar US perbarelnya. Walau pemerintah AS sudah mengeluarkan kebijakan bale out senilai 700 miliar dolar US namun masih patut diwaspadai. Apakah lambat laun ada pengaruhnya terhadap dunia usaha Indonesia?

Kalau tidak disiapkan kebijakan moneter dan ekonomi yang stratejik maka dikhawatirkan dapat menimbulkan krisis moneter dan ekonomi jilid kedua. Seperti diketahui Indonesia mengalami krisis moneter dan ekonomi yang parah pada tahun 1997-1998. Ketika itu nilai dolar US yang menguat belipat di sisi yang satu dan sisi lain fundamental ekonomi yang rapuh mengakibatkan  dunia usaha banyak yang kolaps. Akibat lanjutannya adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).  Akankah hal itu terjadi lagi sekarang? Hal itu sangat bergantung pada derajad pengaruh dari kebijakan bale out AS. Kalau minimal dalam sebulan ini kebijakan itu mampu meredam krisis multidimensi di AS maka diharapkan dapat memperkecil efek negatif terhadap kondisi moneter dan ekonomi global. Sementara di Indonesia, kebijakan uang ketat dan menaikkan BI rate hingga menjadi 9.25% mudah-mudahan dapat menjadi remedi jangka pendek. Selain itu kegiatan ekspor tetap harus digalakkan dengan pemberian insentif fiskal misalnya. Dengan demikian target pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6.3% bisa terpenuhi.

Di tingkat mikro, perusahaan harus mampu meredam keresahan di kalangan karyawannya yang menyangkut isu PHK. Perusahaan harus memiliki strategi SDM yang efektif dan efisien untuk menghadapi efek domino dari krisis moneter dunia dan domestik. Untuk itu strategi peningkatan produktifitas dan mutu kerja harus dapat diterapkan. Program supervisi terhadap proses produk barang dan jasa semakin diperketat. Pendekatan mutu kehidupan kerja di dalam kelompok-kelompok kerja sangat efektif untuk meningkatkan  produktifitas kerja karyawan. Selain itu anjuran penghematan dalam penggunaan sumberdaya perusahaan, misalnya listerik, BBM, dan air, perlu digalakkan. Disinilah dituntut peran manajer yang mampu mendorong suasana kerja yang nyaman. Koordinasi intensif dari manajer sangatlah dibutuhkan manakala perusahaan sudah memiliki target-target tertentu untuk ekspor, misalnya. Untuk itu diharapkan manajemen kompensasi berupa insentif bonus juga dapat menolong terwujudnya kestabilan produktifitas kerja yang standar.

Tulisan asli dari artikel ini dapat di lihat juga di: STRATEGI SDM VS KRISIS MONETER GLOBAL

Kontributor:
Prof. Dr. Ir. H. Sjafri Mangkuprawira seorang blogger yang produktif, beliau adalah Guru Besar di Institut Pertanian Bogor yang mengasuh berbagai mata kuliah di tingkat S1 sampai S3 untuk mata kuliah, di antaranya: MSDM Strategik, Ekonomi Sumberdaya Manusia, Teori Organisasi Lanjutan, Perencanaan SDM, Manajemen Kinerja, Manajemen Pelatihan, Manajemen Program Komunikasi. MSDM Internasional, Manajemen Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan,

Beliau adalah salah seorang pemrakarsa berdirinya Program Doctor bidang Bisnis dan dan saat ini masih aktif berbagi ilmu di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB).
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang diri dan pemikiran-pemikiran beliau, silakan kunjungi Blog beliau di Rona Wajah

Share and Enjoy: These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • MisterWong
  • Y!GG
  • Webnews
  • Digg
  • del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • blogmarks
  • Blogosphere News
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Squidoo
  • Technorati
  • YahooMyWeb
  • Socialogs
  • email
blank

About the Author:

Post a Comment