TEAMWORK: TUJUAN
Tujuan adalah item kolektif yang meliputi sasaran, target, objektif, kegunaan, intensi, aspirasi, standard, ambisi, ide, misi, semua yang terkait dengan arah yang ingin kita ambil atau masa depan yang kita inginkan, atau kebutuhan untuk menghasilkan. Penetapan tujuan membutuhkan ketrampilan dari imajinasi dan tinjauan ke masa depan.
3 aspek dari tujuan dapat dibedakan dalam:
- Maksud
- Hasil akhir
- Kriteria Keberhasilan
Yang terkait dalam suatu bentuk koheren sepanjang garis:
Kita akan melakukan ini | UNTUK…. |
Yang kita inginkan | HASIL AKHIRNYA ADALAH… |
Dengan mengikuti…. | STANDARD |
Untuk membantu kita menentukan sejauhmana efektifitas tindakan yang kita ambil |
Tujuan muncul dalam berbagai cara, di antaranya:
- Terberi, sebagai bagian dari briefing, instruksi, atau job description
- muncul dengan sendirinya, situasi yang familiar dan kebutuhannya terlihat dengan jelas
- deduksi, dari apa yang kita ketahui dan dapat kita asumsikan dengan logika
- dibuat oleh diri kita, ketika dihadakan dengan masalah baru dan kesempatan
- laten, di dalma diri kita tapi belum diekspresikan sebelumnya.
Dalam setiap kasus ada isu yang harus diperhatikan.
- Ketika tujuan terberi, apakah hal ini dipahami dengan cara yang diinginkan oleh pemberi ide?
- Ketika muncul dengan sendirinya atau dideduksikan, apakah ada kemungkinan adanya asumsi yang harus diperiksa keabsahannya?
- Jika muncul dari diri sendiri, apakah tujuan langsung sejalan dengan aspirasi jangka panjang?
- Dan jika orang-orang terlibat dalam membuat tujuan, apakah pemahamannya sama dengan apa yang disetujui dan semua memilki tingkat komitmen yang sama terhadap apa yang telah disepakati?
- Ketika tujuan sebelumnya merupakan hal yang laten, apakah hal yang kita lakukan saat ini benar-benar dalam rangka menjaga apa yang kita pandang sebagai hal yang diinginkan?
Ada keuntungan praktis dengan memilki kejelasan tentang tujuan.
Maksud
memberi dasar bagi keputusan, sebuah titik referensi ketika kita berproses.
Hasil akhir
menyediakan visi yang kita inginkan unttuk menjadi kenyataan, sehingga kita dapat mulai melengkapi cara dan alat.
Kriteria keberhasilan
mengidentifikasi parameter untuk nekerja, standard untuk dipenuhi, indikasi yang positif terhadap prestasi kita. Dan juga ada keuntungan emosional.
Orang ingin melihat mengapa mereka diminta untuk melakuka sesuatu. Ketika mereka terikat dengan kuat terhadap maksud yang dituju, kesiapan mereka untuk membantu akan terlihat. Ketika orang berbagi visi yang sama mengenai apa yang disyartakan, kontribusi mereka akan terpusat dan rasa keterikatan berkembang.
Sebaliknya, ketika tujuan tidak jelas, maksud mungkin diasumsikan secara tidak benar. Keputusan yang random dibuat untuk memuaskan suatu surta daripada spirit yang berada dalam suatu instruksi. Kerja tang tidak cakap dilakukan, atau pekerjaan yang tidak perlu dengan konsekuensi usaha yang sia-sia. Inisiatif terhambat, karena semua arahan yang dibuat tidak jelas. Dengan ketiadaan jalan untuk mengetahui betapa berharganya suatutindakan, komitmen terhadapnyapun rendah.
Tidak diragukan lagi ada kesempatan dalam kerja ketika, dengan alasan tertentu, seperti kerahasiaan, tujuan perusahaan atau organisasi tidak dapat dijelaskan secara penuh. Dalam situasi tersebut, orang yang memulai suatu tugas harus sadar akan konsekwensi yang mungkin terjadi dan mengambil langkah untuk mengkompensasinya.
Connect
Connect with us on the following social media platforms.